Wednesday, December 27, 2006

Renunganku di Hari Ibu

BUONA FESTA DELLA MAMMA,

HAPPY MOTHER’S DAY, MOM !

Alkisah tersebutlah seorang anak perempuan kurus dari seorang janda beranak 5 yang punya cita2 setinggi langit ingin punya teman di seluruh dunia, menguasai 4 bahasa dunia dan membahagiakan ibunya tersayang. Akankah impiannya terwujud? kalau dilihat kemampuan ekonominya saat itu, sepertinya amat sangat mustahil, tapi kalau ingat Alloh SWT pasti memuluskan jalan untuk umatnya yang berkeinginan keras memuliakan derajat orang tua, rasanya ga ada yang mustahil semua pasti bisa dilakukan Alloh SWT, Alloh Maha Berkehendak…Wallahualam…

Kenangan masa kecilku

Aku lahir dari keluarga pas2an…, bukan pas butuh ada …,maksudnya kaya sungkan.., miskin banget juga tak mau… (halah..apaan seh?), yah...pokoke pas2an gitu lah….

Kata ibuku, Ayah meninggal dunia saat usiaku 2 tahunan karena sakit keras, katanya seh lumpuh sebelah, tapi dengan kemajuan ilmu kedokteran sekarang, juga melihat gejala dan sebab musababnya, penyakit itu mungkin stroke namanya. Ibuku cerita, waktu kukecil ada kejadian lucu sekaligus mengharukan, yuk..bareng2 deh kita bayangin… , begini... Alkisah pada saat ayahku meninggal, banyak orang melayat, saat itu tanpa malu2 didepan banyak orang, aku membangunkan ayahku yang terbujur di atas dipan di ruang tamu, sambil membangunkan ayah dan memanggil,”Ayah…, bangun Yah.., ulang taun..ulang taun…!". Yealahh iki bocah…, rupanya sitta kecil ini ga boleh ngeliat keramaian dikit, urat gaulnya langsung nongol, hanya saja saat itu berhubung dalam suasana duka, beberapa pelayat cuma mesem2 aja, tapi ada juga yang terbawa suasana, malah jadi terharu, memeluk dan menggendongku yang lagi terbengong2. Waktu ibuku cerita ini, aku cuma berkomentar, “ah.., masa’ seh.., apa iya’..? sambil ngeloyor…*Ja’im mode ON...*


Dulu waktu SD aku juga ga ngerti, kenapa setiap perayaan 1 Muharam di pengajian ibuku, aku selalu diajak, trus duduk dibarisan anak2 yang kebanyakan tdk ku kenal, ada juga seh terlihat 1 atau 2 org tetangga teman mainku…,lalu ketika giliran namaku dipanggil, aku diantar ibuku maju kedepan dan ada seorang ibu sepertinya guru ngaji atau si pemilik hajatan ya?, ah, aku lupa deh.., pokoknya beliau memberi amplop seraya mengelus kepala, selanjutnya ibu2 lain menyalami sambil mengelus kepalaku juga, ada juga yang mencium keningku. Ah…ternyata karena hari itu… konon lebarannya anak yatim ...., ih…keciaaan....deh gue...!! mana ga pernah tau duit yang di amplop isinya berapa…(lha..ceritanya jadi ga nyambung begini…?!).


Trus waktu SD kelas 5 dulu, aku inget banget, waktu itu Pak Guruku berkali2 menyarankan, guna memperlancar proses pengajaran, Beliau minta murid2nya agar segera memiliki buku IPA. Warning sekali dua kali, Beliau mendata muridnya yang masih belum membeli buku untuk mengangkat tangan. Selain aku, kira2 ada 7 temanku yang mengacungkan telunjuk. ”Ah, tenang aja… masih banyak kok yang belum punya..,”pikirku santai. Warning selanjutnya Beliau mendata dengan nada sedikit keras, pun begitu masih aku gak gubris, “hm.., masih ada 4 orang lagi kok..”. Hingga kesekian kalinya, setelah tengok kanan kiri ternyata hanya aku sendiri yang mengacungkan telunjuk, wah.., celaka abis neh! Dengan menahan marah, beliau memanggilku untuk maju ke depan kelas. Dari matanya, aku terjemahkan beliau berbicara dengan dialek bataknya versi imaginasiku,” camm… mana pula’ anak ini …. sudah aku pEringatkan bErkali2 masih badung zuga’.., eh.., anak cEwE’ pula’ ?”. Lalu Beliau menanyakan alasanku. Dengan wajah sendu (bukan seneng duit loh..) aku bilang” Ibu saya tidak mampu....”, sedikit terkejut Beliau masih berkata lagi, “Minta sama ayahmu!”, trus aku jawab,”Ayah saya sudah meninggal, pak….”, jawabanku ternyata membuat Beliau terkesiap. Dengan suara melemah Beliau menyerahkan buku IPA ditangannya, “Pakai buku ini, pelajari di rumah ya..”. Setelah mengucapkan terimakasih, akupun kembali ke bangkuku.
Eh.., tau ga? sebenarnya ibuku sampe’ detik ini ga tau menahu lho kalau ada tugas dari guru untuk membeli buku, hanya karena aku ga tega aja meminta pada ibu. Pikirku “biasanya juga ada pinjaman buku dari perpustakaan sekolah, kok sekarang tumben2nya disuruh beli, kasihan Ibu, daripada membeli buku, khan lebih baik uangnya dipakai untuk membeli yang lain…”
Ah.., ibu..ibu…, tuh anaknya kecil2 udah bisa bantu2, memang belum bisa ngasih duit seh.., tapi paling nggak tau caranya bagaimana mendapatkan buku gratis..., he…3x dasar deh...!

*Terima kasih untuk Almarhum guruku yang baik, Bapak Manik, semoga Beliau tenang di alam sana dan mendapat tempat layak di sisi NYA, amin…..


Sewaktu SD kelas 3, tanpa sengaja aku menemukan buku percakapan mini bahasa Inggris dengan terjemahan Indonesia, judul bukunya “Tolly and Pinty”, Pada cover terdapat gambar kartun 2 orang anak laki2, yang satu rambut hitam lurus, perawakan kurus dengan dandanan rapi, tertulis nama Pinty, sementara satunya lagi gendut, pipinya berjerawat, rambutnya bule agak berantakan, penampilannya juga tdk serapih Pinty, dia bernama Tolly. Dengan terjemahan bebas aku artikan saja “si Tolol dan si Pintar”, terjemahan bebas seorang bocah kelas 3 SD. Sewaktu kutanyakan ke ibu, ternyata buku itu punya Almarhum ayahku. Ibu bilang, Ayah ingin sekali menguasai bahasa Inggris, Beliau sangat mengagumi Presiden Soekarno yang katanya menguasai beberapa bahasa. Hm…. kalo ga salah 4 bahasa gitu ya? Semasa hidupnya Ayah juga pernah bilang ke Ibu kalau ingin sekali suatu saat kelak ada salah satu anaknya bisa menguasai bahasa2 dunia, seperti halnya Bpk Soekarno. Ah, Ayah…kalo gitu doain aku ya…supaya aku diberi kekuatan, kesabaran, juga kesehatan agar bisa mewujudkan keinginan Ayah....


Masih teringat dibenakku, sejak SMA sampai kuliah, Ibu sebeeel buanget kalo lihat aku pake topi dan jeans robek di lutut, pernah kudapati jeans kesayanganku yang robeknya horizontal, jadi bertambah robek vertikal, ternyata.. di gunting ibuku, dengan harapan tak bisa aku pakai lagi! rrggghh... ga keruan suasana hatiku saat itu.., tapi aku coba tersenyum, gengsi khan kalo kelihatan kaget…*wink mode ON*, lalu Ibu bilang, “Ayahmu dulu tuh kepingiiiin… sekali punya anak perempuan, eh…kok sekarang malah sama aja kaya’ punya anak laki semua?!”,o iya…btw 4 kakakku adalah laki2, jadi nyambung khan kenapa Ibu bicara spt itu. Suatu kali, saat Ibuku sedang menjahit aku bertanya: "Kenapa kok ayah dan ibu sebegitu kepinginnya seh..?" Sambil fokus dengan jahitan, Ibu mengatakan,” Ayah dan ibu pingiiin….sekali punya anak perempuan, supaya… kalau tua kelak ada yang mengurusi, ga sampe’masuk ke rumah jompo, kalau anak lelaki, biasanya setelah nikah nanti, akan jadi milik istrinya, beda dengan anak perempuan yang nantinya akan selalu dekat dengan ortu walau telah menikah.., hm… sayang.. ayahmu meninggal sewaktu kamu masih berumur 2 tahun…”. Aku membathin:"Ah Ibu.. sudahlah.., jadi ma’nyesss neh…". Saat itu mungkin Ibu hanya sekedar ngobrol, tapi tau ga seh…sampai detik ini kalimat itu telah terukir jadi impian dan perjanjian tak tertulis di lubuk hatiku untuk selalu ingin melakukan segala yang terbaik untuk Ibu..(ce’ile… puitis abis bo'...!!). Mungkin karena itu juga, hidupku kutempa dengan ulet belajar dan bekerja, kuisi target2 dan impian2,juga fokus menabung... Prinsipku, aku tak mau di beri terus, tapi aku harus memberi, mumpung Ibuku masih hidup. Siapa lagi yang bisa membahagiakan or tu kalau bukan anaknya sendiri? 'tul 'pa betul?.
O ya, balik ke cerita jeans tadi, diam2 ku bawa jeansku ke tukang jahit jeans minta di tambal dari dalam, lalu kupakai lagi. Ketika berpapasan dengan Ibu, kulihat mimik muka Ibu yang keheranan,” Itu jeans yang mana?”, kujawab sambil ngeloyor, ”Yang Ibu gunting....”. Sebelum menikah Aku dan Ibu memang sering beda pendapat, tapi bukan berarti kami tidak saling sayang, khan? Maklumlah…, ibarat pemerintahan, kami ini Orba dan Reformasi, tapi masing2 pasti punya sisi baik dan buruknya, jadi kupikir kenapa juga aku ga satukan yang baik2nya aja untuk bekal anak2ku kelak, yang notabene adalah cucu2 dari ibuku… setuju khan coy…, siipplah…!!! BUONA FESTA DELLA MAMMA, TI VOGLIO BENE ! SELAMAT HARI IBU, AKU SAYANG IBUKU ! Renungan ini kuakhiri sampai sini dulu. Mengenai impian setinggi langit itu..???, to be continued la yau...., okeh?! Ciaoo… *sittenk*.